Ketenangan Jiwa Dengan Dzikir Dan Tadabbur Al Quran

Bismillah

 Assalamualaikum wa rohmatullohi wa barokatuh

KETENANGAN JIWA (DENGAN DZIKIR DAN TADABBUR AL QURAN)

Saudaraku...

Jika seseorang mencari ketenangan jiwa, ketenangan dan ketentraman hati, maka hendaknya banyak berdzikir. Banyak yang mengingat Allah, bukan dengan yang lainnya. 

Allah Ta'ala Menyebutkan tanda kaum Mukminin :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِك ْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ 

Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingat, HANYA DENGAN MENGINGATI ALLAH-LAH HATI MENJADI TENTERAM. (Surah Ar Ra'du 28).

Disebutkan dalam tafsir As Sa'di tentang ayat di atas, 

"ثم ذكر تعالى علامة المؤمنين فقال: { الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم ْ بِذِكْرِ اللَّهِ }- أي: يزول قلقها واضطرابها، وتحضرها أفراحها ولذاتها.{ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ }- أي: حقيق ب dan وحريٌّ أن لا تطمئن لشيء سوى ذكره"

"Kemudian, Allah Ta'ala menyebutkan tanda orang-orang Mukminin. Allah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi TENTRAM dengan mengingat Allah,” maksudnya, kegundahan dan kecemasannya (hati mereka) lenyapnya dan bergantian dengan KEBAHAGIAAN hati dan KENIKMATANNYA. “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram,” maksudnya , seharusnya dan sudah seyogyanya, kalbu-kalbu itu tidak menjadi tenang dengan sesuatu selain dengan mengingatNya” (Tafsir As Sa’di). 

Dan dzikir yang paling utama menurut kebanyakan ulama adalah membaca alquran. Maka perbanyaklah membaca alquran, siang dan malam, selagi mukim atau safar, hayati dan mentadabburinya. 

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

ﺳﻤﻌﻨﺎ ﺃﻥّ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺃﻓﻀﻞُ ﺍﻟﺬِّﻛﺮ ﺇﺫﺍ ﻋﻤﻞ ﺑﻪ

“Kami mendengar sesungguhnya membaca Al-Quran adalah dzikir yang paling utama, bila dia beramal bersamanya. (Fikh Al-Ad'iyyah wal Azkar)"

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

اعلم أن تلاوة القرآن هي أفضل الأذكار، والمطلوب القراءة بالتدبر... ينبغي أن يحافظ على ت Kartu Kredit dan Layanan Pelanggan

Ketahuilah! Sesungguhnya membaca Al-Qur'an adalah dzikir yang paling utama, dan yang diinginkan adalah membaca dengan mentadabburinya. Maka sepatutnya, seseorang menjaga untuk membaca Al-Qur'an siang malam, ketika safar ataupun mukim.” (Al-Adzkar). 

Oleh karena itu, jika jiwa resah gelisah, gundah gulana, tidak tenang dan hati terasa sesak, maka hendaklah perbanyak membaca alquran dengan mentadabburinya. Tidak seperti yang dikatakan seorang wanita praktisi kesehatan, yang merekomendasikan mendengarkan musik, nyanyian dan nasyid. 

Berkata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah :

Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini.

“Suara al-Qur'an membuat jiwa menjadi tenang, tenteram, dan mulia, sedangkan suara nyanyian membuat jiwa resah, nyaman, dan tidak tenang.” (Badai'ul Fawaid, jilid 2 hlm. 143).

Ketika seseorang begitu memperhatikan musik dan nyanyian dan asik mendengarkannya, maka lama kelamaan dia akan tersesat dari jalan petunjuk. 

Berkata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah :

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Tidak Dapat Melakukannya? Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan Apa yang Harus Dilakukan Saat Ini? Apa yang Harus Dilakukan Untuk Menghidupkan Anak Anda? ويستزيد المغني ويستقصر نوبته " انتهى من " إغاثة اللهفان " (1/420 - 426) .

Anda tidak mendapatkan perhatian penuh dengan MUSIK dan MENDENGARKAN ALATNYA kecuali dia dalam KESESATAN dari jalan petunjuk baik ilmu maupun amalan. Dia tidak suka mendengarkan Al-Qur'an malah senang mendengarkan nyanyian. Jika ditawarkan kepadanya antara mendengarkan nyanyian dan mendengarkan Al-Qur'an, dia akan mengganti Al-Qur'an ke nyanyian. Berat mendengarkan Al-Qur'an. Bahkan dapat mencapai kondisi dia akan memerintahkan orang yang membaca Al-Quran untuk menghentikan dan memikirkan terlalu lama pembacaannya, sementara terhadap penyanyi dia meminta ditambah nyanyian dan merasa terlalu cepat selesai.” (Ighatsatul Lahfan, 1/420-426). 

Diantara tanda bersihnya hati adalah kita tidak akan pernah bosan untuk selalu membaca Al-Qur'an.

Utsman bin 'Affan radhiallahu 'anhu berkata,

لَوْ طَهَرَتْ قُلُوْبُنَا مَا شَبِعَتْ مِنْ كَلَامِ اللّٰهِ

“Seandainya hati kita bersih, maka tidak akan puas membaca Kalamullah (Al Quran).” (az-Zuhd karya Imam Ahmad no 686, Ighatsatul Lahfan, 1/64 karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah)