Yayasan Pendidikan Islam Daarul Mu'miniin Internasional mempunyai visi dan misi serta bertujuan menyediakan pusat / kawasan pendidikan yang Islami dengan konsep Pendidika
Sebagai umat Muslim, kita memiliki panduan yang jelas untuk menjaga anak-anak tetap berpegang pada nilai-nilai kebenaran. Islam mengajarkan bahwa orang tua bertanggung jawab untuk membimbing dan melindungi keluarga dari pengaruh yang merusak iman.
Allah berfirman dalam QS. At-Tahrim: 6:
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”
Ayat ini menjadi pengingat bahwa pendidikan anak Islami adalah kewajiban utama orang tua, bukan sekadar pilihan.
Aqidah atau keyakinan kepada Allah adalah pondasi utama dalam membentuk kepribadian anak. Menanamkan aqidah sejak dini akan membantu anak memahami siapa dirinya, tujuan hidupnya, dan kepada siapa ia harus beribadah.
Langkah praktis menanamkan aqidah pada anak:
Hadits: Rasulullah ﷺ bersabda,
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di tengah pengaruh budaya asing yang bebas, pendidikan akhlak menjadi benteng moral bagi anak. Akhlak yang baik bukan hanya menjaga anak dari perbuatan buruk, tetapi juga menjadikannya pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
Nilai akhlak Islami yang penting ditanamkan:
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam hal akhlak. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Gadget dan media sosial memiliki dua sisi: bermanfaat jika digunakan dengan bijak, tetapi berbahaya jika tanpa pengawasan. Konten negatif dapat memengaruhi perilaku, bahasa, bahkan cara berpikir anak.
Tips orang tua dalam memfilter pengaruh media:
Anak yang mandiri dan bertanggung jawab akan lebih siap menghadapi tantangan hidup. Dalam Islam, bekerja keras dan tidak bergantung pada orang lain adalah sikap terpuji.
Contoh aktivitas melatih tanggung jawab anak:
Hadits Rasulullah ﷺ:
“Sebaik-baik makanan adalah hasil dari pekerjaan tangan sendiri.” (HR. Bukhari)
Rumah adalah madrasah pertama bagi anak. Jika lingkungan rumah penuh dengan suasana Islami, anak akan tumbuh dengan iman yang kuat.
Cara menghidupkan suasana Islami di rumah:
Sekolah formal dan nonformal memiliki peran saling melengkapi dalam pendidikan anak.
Perannya:
Kerja sama antara orang tua dan guru sangat penting untuk memastikan pendidikan Islami anak berjalan konsisten.
Mendidik anak dengan nilai Islami di era globalisasi bukanlah tugas yang instan, tetapi proses panjang yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan doa. Pondasi aqidah, akhlak, dan lingkungan Islami akan menjadi benteng kuat bagi anak menghadapi tantangan dunia modern.
Anak yang tumbuh dengan iman dan karakter mulia akan menjadi generasi Muslim yang tangguh, berprestasi, dan bermanfaat bagi umat.
Yuk, kita bersama-sama membentuk generasi Muslim yang tangguh di era globalisasi. Bagikan artikel ini agar semakin banyak orang tua yang terinspirasi!
Yayasan Pendidikan Islam Daarul Mu'miniin Internasional mempunyai visi dan misi serta bertujuan menyediakan pusat / kawasan pendidikan yang Islami dengan konsep Pendidika
Belum Ada Komentar