Pencarian

+

Menjaga Kemurnian Tauhid di Era Informasi yang Serba Terbuka

  • HOME
  • Artikel
  • Menjaga Kemurnian Tauhid di Era Informasi yang Serba Terbuka
Menjaga Kemurnian Tauhid di Era Informasi yang Serba Terbuka
Menjaga Kemurnian Tauhid di Era Informasi yang Serba Terbuka

Tauhid adalah inti ajaran Islam, pondasi kokoh yang menjadi syarat sahnya seluruh amal ibadah seorang muslim. Allah ﷻ berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku.’" (QS. Al-Anbiya: 25)

Di era informasi yang serba terbuka seperti sekarang, jutaan data, opini, dan narasi membanjiri kita setiap hari. Media sosial, platform berita, hingga video pendek menjadi ladang yang bercampur antara kebenaran dan kesesatan. Tanpa filter iman dan ilmu, seorang muslim bisa terjebak pada pemahaman yang salah, bahkan terjerumus dalam syirik modern atau paham menyimpang tanpa disadari.
Oleh karena itu, menjaga kemurnian tauhid di tengah arus informasi ini adalah kewajiban yang harus disadari dan diupayakan oleh setiap muslim.


Memahami Esensi Tauhid yang Murni

Tauhid secara bahasa berarti mengesakan, dan secara istilah adalah mengesakan Allah ﷻ dalam segala hal yang menjadi kekhususan-Nya. Ulama membagi tauhid menjadi tiga:

  1. Tauhid Rububiyah
    Mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, seperti mencipta, memberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan.
    Dalilnya: "Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu." (QS. Az-Zumar: 62)

  2. Tauhid Uluhiyah
    Mengesakan Allah dalam ibadah, hanya kepada-Nya segala bentuk ibadah ditujukan.
    Dalilnya: "Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia..." (QS. Al-Baqarah: 163)

  3. Tauhid Asma wa Sifat
    Menetapkan nama dan sifat Allah sebagaimana yang Dia tetapkan untuk diri-Nya, tanpa tahrif (mengubah), ta’thil (menolak), takyif (menanyakan hakikat), dan tamtsil (menyerupakan).

Tanda-tanda tauhid murni dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Hanya bergantung kepada Allah, bukan pada makhluk.

  • Menolak segala bentuk perantara yang tidak disyariatkan dalam berdoa.

  • Memurnikan niat dalam setiap amal.


Tantangan Tauhid di Era Digital

Era digital menghadirkan peluang dakwah yang luas, tetapi juga ancaman terhadap kemurnian aqidah. Beberapa tantangan yang sering muncul:

  • Syirik Modern
    Misalnya, kultus figur yang berlebihan, percaya ramalan zodiak atau aplikasi peramal online, dan ritual digital yang bercampur dengan kepercayaan batil.

  • Konten Menyimpang di Media Sosial
    Ada kanal yang menyebarkan paham sesat, menyamarkan syirik sebagai seni atau budaya, atau mengaburkan batas antara kebenaran dan kebatilan.

  • Misinformasi dan Algoritma
    Platform digital sering memunculkan konten sesuai kebiasaan pengguna, sehingga orang yang sering mengakses konten menyimpang akan terus dipaparkan hal serupa.


Strategi Menjaga Aqidah di Tengah Arus Informasi

Untuk menjaga tauhid yang murni, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:

  1. Perkuat Ilmu Tauhid dari Sumber Shahih
    Pelajari Al-Qur’an, hadits, dan penjelasan ulama terpercaya. Hindari belajar agama hanya dari potongan video tanpa konteks.

  2. Tingkatkan Literasi Digital
    Gunakan prinsip tabayyun (klarifikasi) sebelum membagikan informasi.
    Dalil: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah kebenarannya..." (QS. Al-Hujurat: 6)

  3. Pilih Lingkungan yang Menjaga Iman
    Baik di dunia nyata maupun online, pilih komunitas yang mendukung ketaatan.


Peran Ibadah dalam Memperkokoh Tauhid

Ibadah adalah benteng tauhid yang kuat.

  • Shalat melatih hati untuk tunduk kepada Allah lima kali sehari.

  • Dzikir menjaga hati dari lalai. Rasulullah ﷺ berdoa: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR. Tirmidzi)

  • Tilawah Al-Qur’an menghidupkan iman dan membersihkan dari keraguan.


Berdakwah Tauhid di Media Sosial

Media sosial dapat menjadi sarana menjaga dan menyebarkan tauhid, dengan catatan:

  • Sebarkan konten yang shahih dan bermanfaat.

  • Hindari debat kusir, fokus pada dakwah bil hikmah.

  • Teladani para dai yang sukses menyampaikan tauhid dengan santun dan data yang valid.


Tips Praktis Menguatkan Tauhid Setiap Hari

  • Mulailah hari dengan doa dan dzikir pagi.

  • Membaca minimal satu halaman Al-Qur’an setiap hari.

  • Menghafal doa Nabi ﷺ untuk keteguhan iman.

  • Menghindari tontonan atau bacaan yang mengandung syirik tersembunyi.

Peringatan: Jangan mudah percaya atau menyebarkan informasi agama tanpa memastikan kebenarannya dari sumber yang terpercaya.


Kesimpulan

Menjaga kemurnian tauhid di era informasi yang serba terbuka adalah tantangan yang membutuhkan kombinasi ilmu, iman, dan kewaspadaan digital. Tauhid yang terjaga akan menjadi cahaya penuntun hidup di dunia dan penyelamat di akhirat.


Bagikan artikel ini agar lebih banyak saudara kita terjaga aqidahnya.



Komentar
  1. Belum Ada Komentar