Pencarian

+

DIANTARA TIGA TANDA AMALAN DITERIMA, TERMASUK AMALAN DI BULAN RAMADHAN

  • HOME
  • Artikel
  • DIANTARA TIGA TANDA AMALAN DITERIMA, TERMASUK AMALAN DI BULAN RAMADHAN
DIANTARA TIGA TANDA AMALAN DITERIMA, TERMASUK AMALAN DI BULAN RAMADHAN
DIANTARA TIGA TANDA AMALAN DITERIMA, TERMASUK AMALAN DI BULAN RAMADHAN

Saudaraku..

Semua orang menginginkan amalannya diterima. Baik shalatnya, puasanya, hajinya, membaca alqurannya, sedekahnya dan lain sebagainya. Lantas bagaimana caranya untuk mendeteksi kalau amalan itu diterima?

*Pertama, Senantiasa Terus Melakukan Ketaatan*

Diantara tandanya adalah Allah memberikan taufik kepada kita untuk terus menerus melakukan ketaatan.

Berkata Al Hasan Al Basri rahimahullah :

"إنَّ مِن جزاءِ الحسَنةِ الحسَنة بَعْدَها، ومِن عقوبةِ السيئةِ السيئةُ بعدها، فإذا قبل اللهُ العبدَ فإنه يُوفِّقه إلى الطاعة، ويَصْرفه عن المعصية

Sesungguhnya diantara balasan kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Dan diantara balasan kejelekan adalah kejelekan sesudahnya. Maka apabila Allah menerima (amal) seorang hamba, ia memberikannya taufik kepada ketaatan dan berpaling dari maksiat. 

Berkata Al-Imam Ibn Rajab al-Hanbali rahimahullah :

فعلامة قبولها أن يصلها بطاعة أخرى و علامة ردها أن يعقب تلك الطاعة بمعصية ما أحسن الحسنة بعد السيئة تمحوها و أحسن منها بعد الحسنة تتلوها و ما أقبح السيئة بعد الحسنة تمحقها و تعفوها ذنب واحد بعد التوبة أقبح من سبعين ذنبا

Maka tanda diterimanya amalan adalah dia akan terus-menerus melakukan ketaatan yang lainnya setelah itu. Dan tanda tertolaknya sesuatu amalan ialah apabila amalan itu diikuti dengan maksiat. Apa saja kebaikan yang dilakukan setelah kejahatan, akan menghapuskan kejahatan tersebut, dan sudah pasti yang terbaik ialah melakukan kebaikan selepas melakukan kebaikan yang lain. Yang paling buruk ialah melakukan kejahatan selepas kebaikan yang akan menghapuskan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan. Melakukan dosa setelah seseorang bertaubat itu lebih buruk daripada tujuh puluh dosa sebelumnya. (Lathaif al-Ma’arif : 181).

Berkata Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafidzohullôh :

وإن من علامة قبول التوبة والأعمال في رمضان أن يكون الإنسان بعد رمضان أحسن حالاً في الطاعة عما قبل رمضان 

Dan di antara tanda diterimanya taubat dan diterimanya amalan di bulan Ramadhan adalah dengan menjadi bertambah baiknya seseorang tersebut di dalam melakukan ketaatan setelah ramadhan, jauh lebih baik dari sebelum Ramadhan.

ومن علامة الردّ والخذلان أن يكون الإنسان بعد رمضان أسوأ حالاً مما قبله فتنبَّهوا لأنفسكم رحمكم الله وانظروا حالكم بعد رمضان

Dan di antara tanda ditolaknya amalan dan bentuk kerendahan adalah seseorang setelah bulan Ramadhan, jauh lebih jelek amalannya dari sebelum Ramadhan.

Maka perhatikanlah diri-diri kalian semoga Allah merahmati kalian. Perhatikan diri kalian setelah berlalunya bulan Ramadhan.

 واعلموا أنَّ باب التوبة مفتوح دائماً في رمضان وفي كل زمان ممن فاتته التوبة في رمضان فلا يقنطْ من رحمة الله بل يبادر التوبة في أي وقت كان

Dan ketahuilah bahwa pintu taubat selalu terbuka baik di bulan Ramadhan ataupun setelahnya.

Barang siapa yang luput darinya untuk bertaubat di bulan Ramadhan, maka jangan dia berputus asa dari rahmat Allah. Bahkan selayaknya dia bersegera untuk bertaubat di setiap waktu.

فإن الله يتوب على من تاب ويغفر الذنوب لمن رجع إليه وأناب قـالـ تعالى : ﴿ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمِ. وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ. وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ ﴾ [ الزمر : 53-55 ]

Karena sesungguhnya Allah menerima taubat orang yang bertaubat. Dan Allah mengampuni dosa bagi siapa saja yang mau kembali kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [QS az Zumar 53].

وَأَنِيبُوٓا۟ إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا۟ لَهُۥ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

“Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong”. [QS Az Zumar :54]

وَٱتَّبِعُوٓا۟ أَحْسَنَ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an) dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadari”. [QS az Zumar :55]

حافظوا على ما كسبتم في رمضان من الحسنات ولا تُفسدوه بالرجوع إلى المعاصي والسيئات فتهدموا ما بنيتُم وتبطلوا ما قدَّمتم

Maka jagalah atas apa yang kamu usahakan di bulan Ramadhan dari kebaikan-kebaikan. 

Jangan kalian rusak dengan perbuatan kalian dengan kembali melakukan berbagai kemaksiatan.

Sehingga dengannya kalian telah merusak apa yang telah kalian bangun (selama Ramadhan)

Dan dengannya kalian membatalkan apa yang telah kalian persembahkan untuk Allah di bulan Ramadhan.

فإن السيئات إذا كَثُُرت أهلكت الإنسان ورجحت بحسناته في الميزان ﴿ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ ﴾

Karena sesungguhnya kejelekan apabila banyak dilakukan akan menghancurkan seseorang dan meringankan timbangan kebaikannya.

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم

“Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri”. [QS. Al A'raf :9 ] 

*Kedua, Beramal Kebaikan Lainnya, Setelah Beramal Kebaikan*

Diantara tanda amalan diterima lainnya adalah jika seseorang setelah beramal kebaikan, kemudian beramal kebaikan yang lain sesudahnya, itu pertanda amalan diterima.

Contoh misalkan, membiasakan berpuasa lagi (puasa sunnah) setelah berpuasa ramadhan. Membiasakan sedekah, membaca alquran, shalat jamaah, shalat malam dan amal kebaikan lainnya setelah bulan ramadhan.

Allah Ta'ala berfirman :

ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri. (QS. Asy-Syura 23).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أي : ومن يعمل حسنة ( نزد له فيها حسنا ) أي : أجرا وثوابا ، كقوله ( إن الله لا يظلم مثقال ذرة وإن تك حسنة يضاعفها ويؤت من لدنه أجرا عظيما ) [ النساء : 40 ] .

وقال بعض السلف : [ إن ] من ثواب الحسنة الحسنة بعدها ، ومن جزاء السيئة ( السيئة )بعدها .

Yakni barang siapa yang mengerjakan suatu kebaikan, maka Kami tambahkan baginya dalam kebaikan itu kebaikan lagi, sebagai imbalan dan pahalanya. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang, walaupun sebesar zarrah. Dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. An-Nisa: 40)

Sebagian ulama Salaf mengatakan bahwa sesungguhnya sebagian dari pahala kebaikan ialah kebaikan yang lain sesudahnya, dan sesungguhnya balasan keburukan ialah keburukan lain sesudahnya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dan Berkata Al-Imam Ibn Rajab al-Hanbali rahimahullah :

أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة و عدم قبولها

“Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadhan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan shalih setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, ‘Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.’ Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya malah ada kejelekan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya.” (Lathaif Al-Ma’arif : 388).

Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafidzohullôh :

أيها الناس : اتقوا الله تعالى وتابعوا فعل الخيرات بعد رمضان فإنَّ من علامةِ قبول الحسنة فعل الحسنة بعدها وما شهرُ رمضان إلا منشِّطٌ على الخير ومبدأ للتوبة والعمل الصالح

ونهاية العمل تكون بالموت لا بخروج رمضان

Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan iringilah kepergian Ramadhan ini dengan terus melakukan amalan kebaikan.

Dikarenakan termasuk tanda diterimanya amalan kebaikan (di bulan Ramadhan) adalah dimudahkannya dia beramal setelah Ramadhan.

Tidaklah Ramadhan ini melainkan sebagai penyemangat untuk melakukan berbagai kebaikan serta merupakan awal dari sebuah taubat dan batu loncatan untuk beramal shaleh (setelahnya).

Dikarenakan akhir dari sebuah amalan adalah dengan berakhirnya umur, bukan dengan berakhirnya Ramadhan.

*Ketiga, Ada Perasaan Amalan Belum Maksimal*

Tanda amal diterima lainnya adalah ketika ada perasaan bahwa amal shaleh yang dilakukan belum ada apa-apanya, masih sangat jauh dari maksimal, sangat sedikit dan sangat hina dan kecil.

Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah :

وعلامة قبول عملك : احتقاره واستقلاله وصغره في قلبك حتى إن العارف ليستغفر الله عقيب طاعته وقد كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا سلم من الصلاة استغفر الله ثلاثا وأمر الله عباده بالاستغفار عقيب الحج ومدحهم على الاستغفار عقيب قيام الليل وشرع النبي صلى الله عليه وسلم عقيب الطهور التوبة والاستغفار، فمن شهد واجب ربه ومقدار عمله وعيب نفسه : لم يجد بدا من استغفار ربه منه واحتقاره إياه واستصغاره

Tanda diterimanya amal shalihmu adalah saat hati merasa bahwa amal shalih masih hina dan kecil. Sampai orang-orang yang benar-benar mengenal Allah, selalu beristighfar setiap usai melakukan ibadah. Adalah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bila selesai salam dari sholat, beliau beristighfar sebanyak tiga kali. Allah juga telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk beristighfar setelah selesai melakukan ibadah haji. Allah juga memuji mereka yang beristighfar setelah melakukan sholat malam. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan taubat dan istighfar usai berwudhu.

Maka siapa yang mengetahui kewajibannya kepada Tuhannya, dan menyadari kualitas amalnya, serta aib-aib yang melekat pada jiwanya, niscaya dia akan selalu beristighfar usai melakukan amal ibadah, merasa amalannya masih sangat penuh kekurangan. (Madarijus Salikin 2/62).

Sungguh kalau membaca penjelasan ulama diatas tentang tanda amalan diterima, sepertinya diri-diri kita ini jauh dari harapan. Terutama saya sendiri. Namun kita berharap kepada Allah, mudah-mudah ada amalan yang bisa diterima walaupun hanya sedikit.

Selamat Idul fitri 1 syawal 1444H,

TAQOBBALLOHU MINNA WA MINKUM TAQOBBAL YAKARIM SIYAMANA WA SIYAMAKUM

MOHON MAAF LAHIR BATIN

Komentar
  1. Belum Ada Komentar
Profil
Profil Yayasan Daarul Mu'miniin Internasional

Yayasan Pendidikan Islam Daarul Mu'miniin Internasional mempunyai visi dan misi serta bertujuan menyediakan pusat / kawasan pendidikan yang Islami dengan konsep Pendidika

Kategori
Artikel Populer
Video
Event Terdekat
Tidak Ada Event Terdekat