Yayasan Pendidikan Islam Daarul Mu'miniin Internasional mempunyai visi dan misi serta bertujuan menyediakan pusat / kawasan pendidikan yang Islami dengan konsep Pendidika
Namun, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin telah memberikan panduan lengkap untuk menenangkan hati dan menjaga kesehatan mental. Melalui Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ, kita diajarkan untuk mengelola kecemasan dan menyucikan jiwa — dikenal dengan istilah Tazkiyatun Nafs. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran ini, kita dapat mencapai ketenangan batin yang hakiki.
Setiap kegelisahan yang kita alami sejatinya adalah bagian dari ujian kehidupan. Allah berfirman:
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah: 155)
Ayat ini menegaskan bahwa kegelisahan, rasa takut, dan kekurangan adalah bentuk ujian untuk menguji keimanan. Kunci menghadapi ujian ini adalah sabar dan tawakal.
Tawakal berarti menyerahkan seluruh urusan kepada Allah setelah berusaha semaksimal mungkin. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung."
(HR. Tirmidzi)
Dengan bertawakal, hati menjadi tenang karena sadar bahwa hasil akhir adalah milik Allah semata.
Salah satu cara paling ampuh untuk menenangkan hati adalah memperbanyak dzikir dan doa. Allah berfirman:
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: 28)
Dzikir dan doa adalah bentuk komunikasi spiritual yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta. Beberapa dzikir penenang hati yang bisa diamalkan:
Hasbunallahu wa ni'mal wakiil (Cukuplah Allah sebagai penolong kami)
La hawla wa la quwwata illa billah (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah)
Contoh doa penghilang gelisah dari Rasulullah ﷺ:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari tekanan utang dan penindasan orang lain."
(HR. Abu Dawud)
Shalat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana ketenangan. Rasulullah ﷺ menjadikan shalat sebagai tempat "rehat" dari urusan dunia.
"Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat."
(HR. Abu Dawud)
Khususnya shalat Tahajud, memiliki kedudukan istimewa dalam memberikan ketenangan jiwa:
"Dan dari sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
(QS. Al-Isra: 79)
Shalat Tahajud di sepertiga malam terakhir menjadi waktu mustajab untuk berdoa dan merenungi hidup, menjauhkan hati dari kecemasan duniawi.
Sabar dan syukur adalah dua sayap yang menyeimbangkan hati. Dalam menghadapi overthinking, sabar menjadi tameng kuat. Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah: 153)
Sedangkan syukur membuat kita lebih fokus pada nikmat yang sudah dimiliki daripada kekurangan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, semua urusannya adalah baik. Jika mendapat nikmat, dia bersyukur, itu baik baginya. Jika tertimpa musibah, dia bersabar, itu juga baik baginya."
(HR. Muslim)
Tak bisa dipungkiri, salah satu pemicu overthinking adalah paparan informasi berlebihan, terutama dari media sosial. Islam mengajarkan kita untuk menyibukkan diri dengan hal bermanfaat:
"Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya."
(HR. Tirmidzi)
Langkah praktis:
Batasi waktu scrolling media sosial
Hindari berita negatif atau gosip
Isi waktu dengan membaca Al-Qur'an, olahraga ringan, atau belajar hal baru
Islam menekankan pentingnya menjaga jiwa seperti halnya menjaga raga. Kesehatan mental juga bagian dari amanah.
Tips Islami menjaga kesehatan mental:
Tidur cukup dan berkualitas
Lakukan qailulah (tidur siang singkat)
Bersosialisasi dengan orang-orang saleh
Jangan ragu meminta bantuan ulama atau konselor Muslim jika dibutuhkan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu."
(HR. Bukhari)
Berikut beberapa langkah kecil yang bisa kamu mulai hari ini:
Bangun rutinitas dzikir pagi dan petang
Membaca doa sebelum tidur
Kurangi waktu bermain gadget
Tidur dan makan dengan teratur
Luangkan waktu membaca Al-Qur’an meski hanya 5 menit
Disclaimer: Panduan ini bersifat edukatif Islami dan tidak menggantikan layanan medis atau psikologis profesional. Jika kamu mengalami gangguan psikologis berat, segera konsultasi ke tenaga ahli.
Mengatasi overthinking dalam Islam bukanlah hal yang mustahil. Dengan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah seperti tawakal, dzikir, shalat, sabar, dan menjaga kesehatan mental, kita bisa menemukan ketenangan sejati. Tazkiyatun Nafs menjadi kunci agar hati tetap tenang dan bersih dari was-was dunia.
Jadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sahabat dalam setiap langkah hidupmu. Karena dari sanalah lahir ketenangan hati yang tidak tergoyahkan oleh dunia.
"Bagikan artikel ini jika bermanfaat! Jadikan dirimu bagian dari penyebar kebaikan di era digital ini."
Yayasan Pendidikan Islam Daarul Mu'miniin Internasional mempunyai visi dan misi serta bertujuan menyediakan pusat / kawasan pendidikan yang Islami dengan konsep Pendidika
Belum Ada Komentar